Jumat, 10 Januari 2014

Pisah Kenang Murid Kelas VI MI As-Syafi'iyah


Penerimaan Ijazah

TULISAN ini harusnya sudah dipublish beberapa waktu lalu. Tapi karena beberapa alasan, tertunda hingga baru saat ini terpublish. Semoga ada gunanya. (Pengantar)

RABU malam tanggal 2 Mei 2012 yang lalu serkitar pukul 19.25 WIB sudah dimulai latihan persiapan pelaksanaan perpisahan. Gladi bersih untuk acara perpisahaan di MI ku, MI As-Syafi'iyah Sumberwangi Pemuteran yang akan dilaksanakan esok harinya, sudah menampakkan betapa akan gegap-gempitanya acara besok. Persiapan benar-benar dibuat sedari awal-awal.  Semua sejak dua minggu sebelumnya persiapan ini sudah tampak.

Ada bermacam  acara dilaksanakan pada ‘pisah sambut’ yang diberi tajuk PISAH KENANG KELAS VI TP 2011/2012 MI As-Syafi'iyah itu. Pada acara pokok yang dimulai tepat pukul 09.00 (Kamis, 03-05-12) itu dimulai dengan pengantar singkat oleh dua orang pembawa acara (Nur Qomaria ) yang dilanjutkan dengan doa oleh Pak Ustadz Syafi'i , salah seorang guru Pendidikan Agama Islam di sekolah Ini. Lalu laporan panitia pelaksana perpisahan, Pak Agus Salim, Sebelum doa terlebih dahulu disuguhkan kepada para tamu sebuah tari persembahan yang dibawakan oleh Sanggar Tuah Belia  MI As-Syafi'iyah.

Setelah laporan berturut-turut dilaksanakan sambuat-sambutan antara dari Pihak-pihak yang Telah ditentukan, Pak H. Abdus Shamad dari komite sekolah, H. Jasuli Makki kepala MI As-Syafi'iyah.

Beberapa hal penting  yang dapat dipetik dari kata sambutan antara lain, para siswa yang tamat diharapkan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Itu antara lain kata sambutan yang disampaikan oleh Kepala MI As-Syafi'iyah. Sementara perwakilan dari orang tua siswa bapak Ali Sattar orang tua dari siswi kelas VI Lisa Safitri, mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak sekolah yang sudah mendidik anak-anak mereka untuk menjadi orang yang berguna dimasa yang akan datang.

dibuka dengan laporan ketua panita perpisahaan sebagai yang bertanggung jawab atas terlaksananya acara ini, disusul dengan kata sambutan dan banyak lagi kata sambutan yang disampaikan dari ketua komite sampai dengan kepala sekolah dan perwakilan dari dinas pendidikan untuk memberikan semangat bagi siswa-siswi kelas dua sebagai motivasi untuk menghadapi masa depan.

Yang paling ditunggu-tunggu oleh semua siswa-siswi  adalah acara kesenian, begitu banyak acara kesenian yang akan mengisi acara perpisahaan ini. Semua siswa ingin berpartisipasi pada acara perpisahan, ada tari krasi melayu yang menampilkan lemah gemulai gerakannhya yang mempesona penonton. Tarian dance yang lagi ngetren  ditampilkan oleh siswa-siswi kelas V dan IV. Belum lagi nyanyian solo dari lagu melayu, pop, jazz, dan dangdut yang memikat bagi pendengarnya.

Anak yang suka tambil ramai akan  membentuk band dengan lagu yang membuat pendengarnya tersenyum-senyum karena lagu yang didendangkan lagu dengan musik iwak peyek dengan nada rock, tapi lirik lagu diubah dengan masa-masa sekolah yang mereka hadapi.
Selama masa gladi bersih masih ada juga kejadian lucu yang terekam oleh ku, dimana pada latihan persiapan siswa-siswi biasanya berlatih di dalam ruangan, sedangkan pada gladi bersih harus menari diatas panggung. Salah posisi, salah langkah dan lain-lainnya. Belum lagi pembawa acara salah menbaca naskah sehingga siswa-siswi mendekor panggung perpisahan mengolok-olok pembawa acara.
Satu demi satu acara berlalu dari acara yang meriah dan heboh dengan suara musik  band, akhirnya tiba saat guru-guru menitiskan air mata dengan dilantunkannya 3 lagu yang khusus dibawakan oleh siswa-siswi kelas VI yang dipersiapkan secara diam-diam
Gegap gempita acar perpisahan masih menyisihkan satu rasa yang menjangkal di dalam dada. Melihat penambilan siswa-siswi ku yang tampil bak artis papan atas, dengan dandan salon serta baju baru dan asosoris yang menunjang penampilan.
Tidak terlihat sedikitpun di wajah-wajah tampan dan cantik siswa-siswiku rasa cemas atau peduli dengan pendidikan. Yang terlihat hanyalah bagaimana mereka menjadi pusat perhatian pada acara perpisahaan. Sangat mengharukan sekaligus menyedihkan, bukan? Di tengah-tengah gegap gempita acara, siswa-siswi ku lupa akan kewajibannya sebagai siswa. Hmm, menyedihkan.
                                                                                                             Naffi Aditya Selaku Staff TU